Our Lives Matter

Kamis, 26 Maret 2020

Dasar-dasar Kewirausahaan

         Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Dalam kewirausahaan terdapat dasar-dasar dan konsep tersendiri, berikut ini adalah dasar-dasar dari kewirausahaan.
               Secara etimologis istilah wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta.Wira, artinya berani, utama, gagah, luhur, teladan, perkasa, atau pejuang.Swasta adalah paduan dari kata swa dan sta. Swa, artinya sendiri dan sta,artinya berdiri. Bertolak dari arti secara etimologis tersebut Wasty Soemarno(1984 h.43) merumuskan pengertian wiraswasta sebagai berikut “Wiraswastaialah keberanian, keutamaan, serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhanserta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada dirisendiri”. Rumusan senada disampaikan pula oleh Pusat Latihan Koperasi danPembinaan Pengusaha Kecil (1995 h.4). 
              Konsep entrepreneur itu sendiri sebenarnya mulai diperkenalkan pada abad kedelapan belas (abad ke-18) di Prancis ketika seorang ahli ekonominya yang bernama Richard Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang harus ditanggung oleh pemerintah dengan para pengusaha di dalam menjalankan roda ekonomi. Pada periode yang sama, di Inggris sedang terjadi pula revolusi industri yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Pada sat itu mereka  merupakan pemeran kunci revolusi terutama apabila dikaitkan engan
keberaniannya dalam pengambilan risiko dan transformasi sumber daya (Kirzner 1979). Pada saat itu juga, telah banyak para ahli ekonomi yang mencoba merumuskan pengertian yang terkandung pada istilah entrepreneur ini. Sampai dengan tahun 1950-an telah terdapat sejumlah definisi dan referensi entrepreneur serta kebanyakan merupakan buah pikiran yang isumbangkan oleh para ahli ekonomi. Sebagai contoh, Cantillon (1725), Jean Baptiste Say (1803) ahli ekonomi Prancis yang termasyur pada saat itu, Josep Schumpeter (1934) ahli ekonomi yang genius pada abad ke-20. Mereka semua telah menulis tentang entrepreneurship dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi. Pada dekade berikutnya, telah dilakukan pula sejumlah upaya untuk melukiskan dan mendefinisikan tentang apa sebenarnya entrepreneurship ini. Sebagai contoh, berikut kami kemukakan beberapa batasan entrepreneurship tersebut
           Dari beberapa definisi kewirausahaan yang telah dipaparkan di atas, kita mempunyai gambaran bahwa pada setiap definisi yang dikemukakan tersebut selalu mengandung unsur atau seperangkat ciri-ciri positif tertentu yang tercermin dari seorang wiraswasta, seperti inovatif, kreatif, produktif dan semacamnya. Menurut penulis hal penting yang perlu digarisbawahi dari semua itu adalah kemampuan seorang wirausaha untuk mewujudkan suatu “gagasan” dalam usahanya menjadi sesuatu yang “nyata”. Ciri dan embelembelnya boleh macam-macam, tetapi semangat dan karyanya dalam mewujudkan suatu ide menjadi sesuatu yang dapat dikerjakan, dijual, dan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak merupakan jiwa dari seorang wirausaha. 

Sumber : http://repository.ut.ac.id/4015/1/PKOP4206-M1.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar